Dua belas episode Drama Korea berjudul "A World of Married Couple" usai saya tonton. Bermula dari Tae Oh, lelaki beranak satu, yang jatuh cinta kembali pada gadis muda bernama Da Kyung. Temali pernikahannya dengan istrinya, Sun Woo, kemudian kusut-masai. Mereka bercerai.

Tapi ini bukan kisah pengkhianatan biasa. Atau romansa kelas sudra. Ini adalah balutan cerita yang apik. Akhir yang tak pernah menepi.

Kisah ini justru baru dimulai saat Tae Oh jatuh cinta lagi itu. Sebagai istri, bagaimana sikap Sun Woo, ketika menelusurinya, kemudian mengetahui bahwa itu benar?

Sebagai wanita yang telah bertahun-tahun membersamai Tae Oh, tentu saja ia kecewa. Tapi tak ada kemarahan yang meledak-ledak. Atau umpat-serapah yang meluap-luap. Sebagaimana acap kita saksikan pada sinetron kita.

Sun Woo nyaris datar. Ia tampil tanpa ekspresi. Ia tetap menjalani kehidupannya sebagaimana biasa. Bertugas sebagai direktur muda di sebuah rumah sakit elite di kotanya. Dan sesekali bercinta dengan Tae Oh.

Pada puncaknya, dalam kemarahan yang temaram, Sun Woo menyusun skenario penghancuran hidup Tae Oh, seburuk-buruknya. Sun Woo tidak saja menghendaki cerai dengan Tae Oh, tetapi juga sekaligus membuatnya tersungkur.

Tae Oh lantas terusir dari rumah. Dan semua aset yang ada ditarik oleh Sun Woo.

***
Pengkhianatan memang menyakitkan. Tetapi cinta yang tak selesai jauh lebih membuat kita menderita. Inilah menariknya drakor ini.

Selepas itu: dua tahun setelah berpisah, Tae Oh kemudian bertemu kembali dengan Sun Woo. Kali ini ia telah sukses. Ia menjelma produser film terkenal, setelah sebelumnya disponsori ayah Da Kyung yang dinikahinya.

Rupa-rupanya, baik Tae Oh maupun Sun Woo, belum bisa muvon. Saling melupakan. Bahkan Joon Young, anak mereka, satu-satunya alasan yang menjadikan mereka untuk saling berkomunikasi, tak cukup untuk menyembunyikan endapan cinta itu.

Mereka kemudian terlibat dalam konflik. Saling memperebutkan Joon Young. Mereka saling menyakiti. Sun Woo mengunci Joon Young dari akses bertemu dengan Tae Oh. Tae Oh membalasnya dengan menyusun skenario: merebut Joon Young dari pangkuan Sun Woo sekaligus menghancurkannya.

Tetapi mereka melakukan semua itu karena cinta. Mereka berkejaran untuk saling menyakiti karena cinta. 

Mereka mencintai dengan cara yang tak biasa.

Di sisi lain, pada saat bersamaan Tae Oh terjerembab dalam lumpur pernikahan yang serupa kala masih bersama Sun Woo.

Ia merasa hampa. Pernikahan berhenti menjadi rutinitas. Da Kyung baik, cantik, dan penurut. Tapi pernikahan juga adalah kisah kebosanan. Ia tak pernah tampil sebagai satu sisi saja. Ia selalu adalah paradoks. Ironi.

"Cinta adalah hutan belantara, dan pernikahan memagarnya," kata Tae Oh suatu ketika.

Di akhir kisah, Tae Oh yang dituduh melakukan pembunuhan kepada Park In Kyu--seseorang yang sebenarnya ia suruh untuk meneror Sun Woo--kemudian tergugah. Di kantor polisi, Sun Woo datang menyelamatkan Tae Oh.

Tae Oh kemudian datang menemui Sun Woo. Mereka saling menumpahkan kemarahan. Amarah. Dan, setelah itu bercinta dengan buas.

Entahlah. Apakah ini happy ending. Atau justru sad ending. Kita tak tahu.

(8 Mei 2020)

0 Viewers