Rasanya, tak salah bila (alm.) Kuntowijoyo disebut sebagai pemikir muslim par excellence di Indonesia dewasa ini.
Malam ini, membaca buku"Dinamika Sejarah Umat Islam Indonesia" hasil karya tangan Kuntowijoyo, menyaksikan bagaimana kejernihan pikiran-pikirannya. Buku yang merupakan kumpulan tulisan-tulisannya ini membahas berbagai tema, tetapi sebagaimana yang menjadi fokus beliau selama hidup, tulisan-tulisan yang ada mengerucut pada satu tema besar: objektivikasi Islam.
Objektivikasi Islam lahir sebagai respons atas; dominasi paradigma keilmuan Barat yang sekuler-materialistik di satu sisi, dan di sisi lain kejumudan Islam sebagai akibat terlalu kentalnya dogma menggayuti alam berpikir umat. Objektivikasi, kata Kunto, adalah jawaban terhadap dua soal ini.
Objektivikasi, ungkap Kunto, adalah semacam ikhtiar epistemologis sekaligus metodologis untuk mengempiriskan konsep-konsep dan keyakinan Islam menjadi sesuatu yang applicable. Dengan kata lain, ia adalah konkretisasi ajaran Islam. Ia adalah pengilmuan Islam.
Tetapi berbeda dengan gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan yang diintrodusir oleh Ismail Raji al Faruqi, Kunto melihat bahwa Objektivikasi Islam adalah "cara" yang paling tepat untuk menjawab tantangan masa depan umat Islam. Sebab, bila Islamisasi ilmu pengetahuan hanya berfokus pada bagaimana memberikan titik tekan keyakinan dan tauhid pada ilmu, maka objektivikasi mengeksplorasi konsep-konsep dan keyakinan dalam Islam untuk kemudian dibreakdown dalam lapangan praksis ilmu pengetahuan. Ini jelas lebih genuine menurut Kunto.
(12 Agustus 2018)
0 Comments
Posting Komentar